Brigitta Pungki Yuliashari (Administrasi Bisnis) selaku Ketua Program Kreativitas Mahasiswa bidang Pengabdian Masyarakat (PKM PM) Politeknik Negeri Semarang bersama anggota: Adib Riski Fauzi (Teknik Elektro), Balqis Ayu Wijayanti (Akuntansi), Nur Aini Virnanda Selly (Akuntansi), Yusuf Noufal Rahman (Teknik Sipil) di bawah bimbingan Dra. Nurul Hamidah, M.Pd. melakukan serangkaian kegiatan “Pemberdayaan Warga Kelurahan Sembungharjo melalui Optimalisasi Limbah Serabut Kelapa Menjadi Beragam Komoditas yang Prospektif”. Kegiatan ini dilaksanakan di Balai Kelurahan Sembungharjo dan diikuti oleh perwakilan warga ibu-ibu tiap RT/RW dan pelaku UMKM dari Kelurahan Sembungharjo, Kecamatan Genuk, Kota Semarang.
Daerah Sembungharjo memiliki potensi pepohonan kelapa yang tumbuh subur tetapi belum ada pengolahan limbah berupa sabut kelapa yang dihasilkan. Bahkan, ada juga kebiasaan warga yang sengaja ditimbun, dibakar, dan dibuang di sekitar rumah. Untuk itu, pemberdayaan masyarakat ini diadakan sebanyak 3 kali, diantara: pelatihan pembuatan alas pot resin dan pupuk cocopeat (2/9/23), digital marketing (3/9/23), dan pembuatan pot kokedama dari cocofiber (10/9/23).
Kegiatan dibuka dengan sambutan dari Sumarjono, S.E., selaku Lurah Sembungharjo dan Brigitta selaku ketua pelaksana. Kemudian, dilanjutkan dengan penjelasan materi hingga pembentukan kelompok untuk demo pembuatan produk. Pelaksanaan program dilakukan dengan mempersiapkan alat dan bahan yang dibutuhkan. Bahan baku diperoleh dari Bapak Warsito yang merupakan salah satu pendiri usaha pengolahan limbah sabut kelapa menjadi cocopeat dan cocofiber di Sembungharjo. Adapun jenis tanaman yang digunakan yaitu: TOGA (jahe dan lidah buaya) serta tanaman hias (lidah mertua, lili paris, bunga matahari). Selain itu, disiapkan pula benang rami, benang jahit, pupuk kompos, pupuk kandang, dan sekam bakar. “Cocopeat harus melalui proses fermentasi selama lebih dari seminggu untuk menghilangkan kandungan tanin yang berpotensi menghambat pertumbuhan tanaman,” ujar Balqis menjelaskan disela-sela proses pembuatan pupuk.
Para warga sangat antusias saat mendengarkan pemaparan materi dan pelatihan. Produk yang mereka buat cukup bagus dan selesai tanpa ada kendala. Diakhir sesi, para warga diwajibkan mengisi form kepuasan. Sebanyak 75% hasil data menyatakan bahwa program yang dipaparkan bagus dan sisanya cukup. Lurah berharap agar warga yang datang dari kalangan ibu-ibu rumah tangga dan pelaku UMKM dapat mengembangkan kreativitasnya melalui kegiatan yang telah dilaksanakan. Harapannya, kegiatan ini dapat membantu mengatasi permasalahan limbah sekaligus edukasi komoditas prospektif yang bernilai ekonomi. Pemberian plakat, dokumentasi dan slogan “Sembungharjo Luar Biasa!” menjadi penutup rangkaian pelaksanaan kegiatan PKM Pengabdian Masyarakat pada tanggal 10 September 2023. Info selengkapnya dapat dilihat pada akun Instagram @pkmpm.prospektifsembungharjo