Tim Polines Beri Pelatihan Peningkatan Produksi Kerupuk Bawang di Kab Semarang

SEMARANG – Kerupuk bawang merupakan salah satu makanan khas Indonesia yang banyak digemari masyarakat untuk menemani makanan utama. Kerupuk bawang merupakan salah satu produk unggulan Desa Rowobajul Kec. Ambarawa Kab. Semarang.

Kerupuk bawang terbuat dari tepung terigu atau tepung tapioka, serta bawang putih sebagai bahan utama untuk memberikan rasa yang khas.
Permintaan produk kerupuk bawang terus mengalami peningkatan karena rasanya yang enak dan gurih. Namun, ada kendala dalam penambahan kapasitas produksi karena keseluruhan proses produksi dilakukan secara manual, khususnya dalam pengirisan adonan kerupuk bawang. Sehingga penjualan produk kerupuk bawang belum maksimal.

Politeknik Negeri Semarang (Polines) sebagai perguruan tinggi vokasi memiliki peran penting dalam menerapkan Ilmu pengetahuan dan teknologi khususnya kepada masyarakat. Teknologi Tepat Guna (TTG) diterapkan untuk membantu mengatasi permasalahan yang ada di masyarakat.

Melihat kondisi pengrajin kerupuk bawang di Desa Rowobajul Kec. Ambarawa Kab. Semarang tersebut Polines tergerak untuk membantu pengrajin dengan memberikan pelatihan penggunaan TTG dalam produksinya. Juga memberikan bantuan alat TTG buatan kampus Polines untuk pengrajin atau usaha rumahan kerupuk bawang.

Pelatihan dalam rangka pengabdian kepada Masyarakat yang didanai Direktorat Akademik Pendidikan Tinggi Vokasi Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi Tahun Anggaran 2023 tersebut sangat dirasakan manfaatnya oleh Bu Trimah salah satu pemilik usaha kecil menengan (UMKM) kerupuk bawang.

UKM tersebut sangat berterima kasih kepada tim Polines yang terdiri Dr. Eko Saputra ST MT selaku Ketua Tim (Dosen Jurusan Teknik Mesin) dengan anggota Carli ST MT, Hartono ST MT dan Ali Sai’in SPd MT dibantu 4 mahasiswa sebagai wujud penerapan kompetensi mahasiswa dengan melaksanakan proses rancang bangun mesin pengiris adonan kerupuk.

Kepada pers di kampus setempat, Dr Eko menyampaikan pendampingan dan pelatihan berfokus mengatasi permasalahan mitra terutama bidang produksi kerupuk bawang. Keseluruhan rangkaian kegiatan dilaksanakan Juni-November 2024. Dalam bidang produksi, tim memberikan bantuan Teknologi Tepat Guna (TTG) dan pelatihan penggunaan Mesin Pengiris adonan kerupuk bawang. Mesin ini dilengkapi motor listrik 2Hp. Penggunaan mesin sangat membantu produksi serta dapat meningkatkan produktivitas usaha kerupung bawang tersebut. (Sgi)

Sumber: krjogja.com

Gulir ke Atas