Tim konversi motor listrik Politeknik Negeri Semarang (Polines) yang bernama King Garage, yang beranggotakan para dosen jurusan Teknik Mesin Polines melakukan kegiatan sharing informasi terkait proses pencairan subsudi kendaraan listrik ke Balai Besar Survei dan Pengujian Ketenagalistrikan, Energi Baru, Terbarukan, dan Konservasi Energi (BBSP KEBTKE) Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) sebagai pihak yang mendapatkan amanah untuk penyaluran subsidi senilai Rp. 10.000.000 (sepuluh juta rupiah) kepada bengkel yang telah selesai melaksanakan konversi motor listrik.
Kegiatan sharing informasi tim King Garage ke kantor BBSP KBTKE Jakarta berlangsung pada, 25 Oktober 2024. Tim diterima langsung oleh Slamet, M.T.,PhD selaku Kordinator Pengujian Ketenagalistrikan, BBSP KBTKE. “Kegiatan ini sangat bagus apabila informasi terkait subsidi kendaraan listrik dapat tersampaikan dengan baik kepada pihak bengkel konversi” ucapnya.
Selanjutnya dilakukan diskusi berupa pemaparan oleh pihak BBSP KBTE terkait alur dan proses pencairan subsidi kendaraan. Dimana pihak BBSP KBTKE sangat mendukung dan masih membuka banyak kuota subsidi kendaraan konversi listrik.
Ali Sai’in , S.Pd., M.T., selaku Chief Operations Officer tim start up KingGgarage Polines menuturkan, kegiatan ini serangkaian dari proses pendirian start up dan konten start up. “Untuk terus mendorong terlaksananya kegiatan percepatan kendaraan listrik di Indonesia terutama di Provinsi Jawa Tengah,” harapnya.
Untuk diketahui, Polines mulai tahun 2023 telah resmi menjadi mitra konversi dari PT. Braja Elektrik Motor yang berada di Jawa Timur, dan telah mendapatkan sertifikat bengkel grade A, sehingga proses pengujian yang telah lolos dari Balai Pengujian Laik Jalan dan Sertifikasi Kendaraan Bermotor (BPLJSKB) Kementerian Perhubungan dengan satu tipe tidak perlu dibawa ke BPLJSKB.”Namun cukup dilakukan di bengkel Surabaya,” imbuh Ahmad Hamim su’udy , S.Pd., M.T. selaku CEO Start Up King Garage.
Tak hanya diskusi produk plug n play dari start up King Garage juga di tawarkan ke BBSP KBTKE untuk dapat kolaborasi terkait percepatan waktu pengerjaan dimana proses konversi yang telah penggunakan plug n play memerlukan waktu 5-6 jam satu unit motor konversi, tambah Muhammad Showi Nailul Ulum , S.Pd., M.T. selaku Chief Human Resource officer King Garage.
Proses sharing diskusi ini akan ditindaklanjuti dengan start up King Garage memanfaatkan platfom dari BBSP KBTKE terkait produk yang sudah dilakukan untuk masuk kedalam sistem katalog. “Sehingga bengkel konversi seluruh Indonesia mendapatkan informasi tersebut untuk tahapan proses penjualan part plug n play,” jelas hal ini akan di tindaklanuti oleh Nur Fatowil Aulia , S.T., M.T., Sekalu Chief Financial Officer King Garage.