Semarang : Pertumbuhan industri dan integrasi teknologi yang cepat berdampak pada peningkatan kebutuhan tenaga kerja yang adaptif dan terampil dalam kompetensi teknologi. Hal itu disampaikan oleh Ketua Konsorsium Perguruan Tinggi Vokasi Jateng Assoc. Prof. Dr. Ir. Kurnianingsih Kurnianingsih dalam diskusi publik di Wisma Perdamaian Semarang, Kamis (7/11/2024).
“Adanya kawasan industri tentunya menciptakan ekonomi baru yang akan meningkatkan kebutuhan tenaga kerja terampil dan berkompeten. Meski adanya perkembangan inovasi teknologi, tapi masih ada kesenjangan ekonomi,” ucap Kurnianingsih.
Ia menjelaskan, Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) terbesar di Jateng saat ini adalah pertanian, perikanan, perhutanan. Sementara, kawasan industri juga sedang tumbuh pesat.
Menurutnya, lulusan vokasi juga belum sesuai dengan kebutuhan industri. Rendahnya tingkat pendidikan, perubahan paradigma dan gaya hidup Gen Z, menyumbang tingkat kemiskinan dan pengangguran tinggi.
“Pendidikan vokasi harus menghasilkan lulusan vokasi siap kerja dan berwirausaha. Pemerintah daerah perlu menjadi katalisator antara kebutuhan SDM dengan industri,” katanya.
Pemerintah dapat mengeluarkan kebijakan yang mendukung pengembangan keterampilan sesuai kebutuhan industri. Integrasi dan simplifikasi layanan publik yang mendukung perkembangan vokasi akan memastikan administrasi yang efesien dan terpadu.
Ia menilai, potensi vokasi yang belum tersentuh diantaranya adalah teknologi informasi dan komunikasi. Padahal, menurutnya permintaan lapangan kerja sektor teknologi informasi dan komunikasi meningkat.
Sementara, sektor industri manufaktur dan tekstil telah memanfaatkan pendidikan vokasi. “(Industri) Pariwisata dan perhotelan Semarang, Magelang dan kawasan wisata lainnya, telah memanfaatkan pendidikan vokasi bidang pariwisata dan perhotelan yang cukup berkembang,” ujarnya.
Sumber: