Baznas Gandeng Polines Luncurkan Program Biogas untuk Berdayakan Mustahik

Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) Kota Semarang bekerja sama dengan Politeknik Negeri Semarang (Polines) meluncurkan program pemanfaatan kotoran sapi menjadi biogas, di Kelurahan Purwosari Mijen Semarang, Rabu (18/10).

Ketua Baznas Kota Semarang Arnaz Agung Andrarasmara, menyampaikan, program tersebut bertujuan untuk memberdayakan ekonomi mustahik dan mendukung ketahanan pangan melalui penggemukan sapi.

Selama ini, menurutnya penggemukan sapi hanya dimanfaatkan dagingnya saja saat Idul Adha tiba. Sementara kotoran sapi belum dimanfaatkan.

“Dari situ kami menginisiasi untuk memanfaatkan kotoran sapi diolah menjadi biogas agar memiliki nilai manfaat,” katanya.

Arnaz menyampaikan, penyaluran bantuan bukan hanya bersifat konsumtif saja, tetapi ditingkatkan ke arah bantuan bersifat produktif.

“Kami mengapresiasi kepada tim pengabdian masyarakat Polines, bahwa kolobarasi ini akan kami jadikan pilot project dan inovasi program biogas,” katanya.

Ia berharap, dengan memanfaatkan kotoran sapi menjadi biogas akan memiliki nilai manfaat lebih. Di antara manfaat tersebut yaitu untuk memasak dan energi listrik untuk penerangan jalan.

“Istilahnya kami tidak selalu memberikan ikan saja, tetapi kita berikan kail agar mustahik produktif sehingga berdaya dan bisa merubah menjadi muzakki,” terangnya.

Arnaz menjelaskan, dalam menyalurkan bantuan, Baznas berpedoman pada aman syar’i, aman regulasi, dan aman NKRI.

Karena itu, sebelum disalurkan, setiap pengajuan dari masyarakat di-assesment lebih dahulu oleh tim terkait standar kelayakan.

“Mustahik layak atau tidak untuk menerima bantuan yang sesuai dengan aturan baik secara syar’i diberikan kepada delapan asnaf penerima. Aman secara regulasi yang sesuai ketentuan perundangan. Sedangkan aman NKRI, diberikan bukan kepada teroris atau pemberontak negara,” terangnya.

Arnaz menegaskan, Baznas Kota Semarang merupakan lembaga negara non struktural yang dibentuk pemerintah.

Tugasnya mengumpulkan, mendistribusikan, mendayagunakan, dan melaporkan dana zakat, infak, sedekah, serta dana sosial keagamaan lainnya (DSKL).

“Alhamdulillah setiap tahun kami diaudit. Hal itu akan menumbuhkan kepercayaan masyarakat bahwa Baznas Kota Semarang sebagai tempat yang tepat membayar zakat, infak, sedekah, dan DSKL,” katanya.

Sementara itu, Ketua Tim Pengabdian Masyarakat Polines Nanang Apriandi, menyampaikan apresiasi dan terima kasih Baznas Kota Semarang.
“Terima kasih kepada Baznas Kota Semarang, yang persama kepada kami untuk bersama-sama memberdayakan masyarakat. Ini termasuk program Tri Darma kampus, yakni pengabdian masyarakat untuk mengolah kotoran sapi menjadi biogas,” katanya.

Nanang mengatakan, ke depan program biogas bisa menyasar ke pondok pesantren yang bisa memanfaatkan kotoran manusia untuk dimanfaatkan menjadi energi gas dan penerangan jalan.

“Kami akan menerjunkan mahasiswa untuk melakukan pendampingan melalui Program Merdeka Belajar. Semoga kolaborasi dengan Baznas Kota Semarang dapat ditingkatkan melalui program pemanfaatan pembangkit listrik tenaga surya,” kata dia.

Dalam peluncuran program biogas hadir didampingi Wakil Ketua Labib, Kepala Pelaksana Muhammad Asyhar, Kabid Pendayagunaan Ripai.

Perwakilan Polines Nanang Apriandi selaku ketua tim pengabdian masyarakat di Peternakan Binaan Baznas di Wilayah Kelurahan Purwosari Kecamatan Mijen (18/10).

Sumber: suaramerdeka.com

Gulir ke Atas