Politeknik Negeri Semarang (Polines) mendukung peluncuran Program Penguatan Ekosistem Kemitraan untuk Pengembangan Inovasi Berbasis Potensi Daerah Provinsi Jawa Tengah.
Karnowahadi, Wakil Direktur bidang Perencanaan, Umum, dan Keuangan Politeknik Negeri Semarang mengatakan, Polines merupakan salah satu konsorsium pelaksana program. Adapun enam Sekolah Vokasi pelaksana program di Jateng tersebut adalah Politeknik Negeri Semarang (Polines), Politeknik Maritim Negeri Indonesia, Sekolah Vokasi Universitas Diponegoro, Sekolah Vokasi Universitas Negeri Sebelas Maret Surakarta, Politeknik Negeri Cilacap, dan Politeknik ATMI.
”Terimakasih dan apresiasi yang tinggi pada Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi (Kemenristekdikti) yang bertujuan membentuk ekosistem kemitraan dalam menguatkan inovasi berdasarkan potensi daerah, dengan sinergi antara pemerintah daerah dalam hal ini Jawa Tengah dengan sekolah vokasi. Ini bentuk sinergi antara satuan pendidikan vokasi dan pemangku kepentingan daerah, sehingga diharapkan menghasilkan inovasi yang bermanfaat untuk pengembangan potensi daerah di Jateng,” jelasnya, di sela penandatangan dan Peluncuran Program Penguatan Ekosistem Kemitraan untuk Pengembangan Inovasi Berbasis Potensi Daerah Provinsi Jawa Tengah,
Jumat (6/10/2023), bertempat di Grand Candi Hotel Semarang.
Wisnu Sardjono Soenarso, Direktur Fasilitas Riset Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP) mengatakan, pemerintah dalam program ini mendukung sekolah vokasi untuk pendanaan riset atau pengkajian yang manfaatnya untuk regional. ”Jadi, di Jateng ada enam pendidikan tinggi vokasi, yang terlibat dalam riset dan sumber daya manusianya untuk berkolaborasi membentuk sistem yang terbangun untuk kepentingan Jateng dan kota/kabupaten dan Dunia Usaha dan Dunia Industri (DUDI),” jelasnya.
Sementara itu, Uuf Brajawidagda, Plt. Direktur Kemitraan dan Penyelarasan DUDI Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi mengatakan, inovasi perguruan tinggi bisa berkesinambungan dan dapat dijadikan model take and give bagi pengembangan potensi lokal. Langkah awal yang akan dilakukan dalam kolaborasi ini, memotret Jateng ke depan seperti apa. Karena ini perdana, maka di tahun pertama akan dilakukan pemetaan, sehingga riset dan inovasi dari konsorsium pelaksana program akan tepat sasaran.
”Banyak potensi daerah yang mulai hilang karena kalah dengan teknologi dan rendahnya permintran pasar, maka harus dihidupkan dengan berbasis potensi yang ada. Salah satunya peran konsorsium pelaksana program ini, agar dapat menguntungkan masyarakat juga,” jelasnya.
Hadir juga dalam kesempatan ini, Ketua Tim Kerja Konsorsium Pelaksanaan Program Penguatan Ekosistem Kewirausahaan Perguruan Tinggi Penyelenggara Pendidikan Vokasi (PTPPV) Provinsi Jawa Tengah Kurnianingsih, Asisten Administrasi Pemprov Jateng Muhammad Arief Sambodo, Harry Nuryanto Soediro yang merupakan Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri Provinsi Jawa Tengah, Eni Dwi Wardihani dari Perwakilan Tim Konsorsium PTPPV Provinsi Jawa Tengah. she
Sumber : jatengdaily.com