Semarang, Politeknik Negeri Semarang (Polines) menggelar kegiatan temu alumni yang dilaksanakan di Gedung Kuliah Terpadu Polines, Minggu (30/7/2023). Acara tersebut merupakan salah satu rangkaian kegiatan untuk menyambut dies natalis Polines yang ke-41.
Acara temu alumni tersebut mengundang alumni Polines dari generasi awal di tahun 1982, hingga mereka yang baru lulus beberapa tahun yang lalu. Kegiatan tersebut turut dihadiri oleh Direktur beserta Wakil Direktur Polines, dan juga jajaran ketua jurusan di politeknik tersebut.
Dalam sambutannya, Direktur Polines, Totok Prasetyo menuturkan bahwa temu alumni tersebut juga merupakan salah satu bentuk simbolis, dalam mengundang alumni agar mengingat almamaternya yang terdahulu.
“Saatnya kita berjuang bersama untuk bisa membantu politeknik ini lebih baik lagi. Politeknik (Negeri Semarang) memanggil alumni untuk berkiprah, apa yang bisa kita lakukan untuk almamater kita,” ujarnya.
Menurut Totok, peran alumni dalam memajukan Polines sangatlah penting. Dirinya berharap alumni juga memiliki tanggung jawab moral kepada almamaternya, tidak hanya memberikan kritik, namun, juga ikut berpartisipasi aktif. Sosok yang juga merupakan alumni generasi pertama Polines tersebut mengaitkan dengan status Polines yang kini menjadi BLU. Kondisi tersebut berpengaruh kepada Polines yang bisa lebih fleksibel dalam mengelola keuangan.
“Yang penting satu mungkin, untuk teman-teman alumni bisa berkarya di sana. Kita nanti akan mempunyai yang namanya unit layanan bisnis, jadi politeknik boleh melakukan layanan bisnis. Ini tentunya di luar dari organisasi politeknik, tapi membantu politenik untuk lebih maju,” katanya.
Ia melanjutkan, unit layanan bisnis ini nantinya dikelola oleh alumni-alumni yang berkompeten dan memiliki pengetahuan terkait bisnis di dunia luar. Oleh karenanya, Totok berharap sebelum bersama-sama bisa memetik buah keberhasilannya, para alumni diajak bergandengan tangan untuk mengembangkan dan membesarkan nama dari ide unit layanan bisnis tersebut.
Totok menjelaskan bahwa unit layanan bisnis ini kemudian akan disinergikan dengan produk-produk tugas akhir mahasiswa dan juga penelitian dosen. Sebelum itu, tentunya tugas akhir dan penelitian tersebut akan dikembangkan terlebih dahulu oleh unit pengembangan teknologi dan produk unggulan sehingga bisa dijual di dunia luar.
“Polines ini bukan abal-abal, salah satunya adalah mahasiswa teknik mesin yang kemarin baru saja mendapat medali perak dalam kompetisi mechanical engineering CAD tingkat ASEAN. Banyak juga mahasiswa-mahasiswa kita yang berpotensi, yang harus ada link dengan teman-teman industri,” tegas Totok.
Lebih merinci, Totok mengungkapkan bahwa hal ini sejalan dengan visi Polines yang tidak hanya diakui nasional, namun, juga secara internasional. Pandangan tersebut juga tercermin dalam kerja sama antara Polines dengan 50 perguruan tinggi di luar negeri. Di dalam negeri, Polines juga bisa menonjolkan namanya dengan jumlah program Matching Fund yang meningkat dibandingkan tahun sebelumnya, yang di tahun 2023 ini menjadi terbanyak di seluruh Dirjen Vokasi yakni dengan total 18 proyek.
“Ayo teman-teman kita gabung bersama membangun Polines. Polines memanggil alumninya untuk bergabung, untuk membangun, untuk membuat Polines lebih besar lagi,” pungkasnya.
Dalam kesempatan yang sama, Ketua Ikatan Alumni Polines (IKA Polines) Budi Pribadi mengaku terkesiap dengan perkembangan Polines selama ini. Lulusan Polines generasi kedua tersebut mengatakan bahwa tampilan dari Polines sudah sangat berbeda dengan saat dirinya menempuh pendidikan.
“Polines yang sekarang sangat-sangat beda sekali, dan di luar alumni (juga) sudah sangat benar-benar diperhitungkan. Secara fisik sudah terlihat perkembangannya sangat-sangat surprise,” ujarnya.
Dalam kesempatan tersebut, Ketua IKA Polines periode 2023-2028 itu menuturkan bahwa ke depannya, alumni sudah merencanakan beberapa program untuk membantu proses belajar mengajar. Beberapa di antaranya ialah program CSR dan juga dukungan kepada alumni yang hendak memulai atau mengembangkan usaha yang dimiliki.
“Wisudawan dan wisudawati di waktu mendatang ini, nanti kita akan langsung berikan satu KTA (kartu tanda anggota), untuk menunjukkan bahwa kalian adalah anggota IKA Polines, jadi kita bisa langsung punya database lengkap,” ungkapnya.
Hal itu menurutnya merupakan salah satu cara untuk membuat alumni tetap memiliki rasa cinta kepada almamater. Bagi alumni yang masih belum terdaftar, pihaknya juga akan mengerahkan koordinator di masing-masing jurusan untuk melakukan pendataan. Dengan demikian, jika para lulusan Polines tersebut hendak berkontribusi, mereka akan terwadahi dengan baik.