Mahasiswa Polines Terapkan Rekayasa IoT Pada Budidaya Jamur di Kab Semarang

Tim Program Kreativitas Mahasiswa di bidang Penerapan IPTEK (PKM PI) Unit Kegiatan Mahasiswa Pengembangan Pengetahuan Politeknik Negeri Semarang (UKM PP Polines) yang diketuai Daffa Fajar Saputro (Teknik Elektro) dengan anggota Andri Zani Sarianto (Teknik Elektro), Nurul Azmi (Akuntansi), Narendra Dinasty Deva P P (Teknik Elektro) dan Sifa Nur Hidayat (Teknik Elektro) dengan dosen Pembimbing Syahid ST MEng berhasil menerapkan sistem pertanian cerdas pada budidaya jamur berbasis IoT (internet of things). Tim juga berhasil menciptakan alat monitoring suhu dan kelembaban ruang budidaya serta pengontrolan utility pendukung dalam proses budidaya jamur.

Tim Polines ini bermitra dengan Imam Puguh Iswanto (pembudidaya jamur tiram di Dusun Kepoh RT 01 RW 12 , Kelurahan Wujil, Kec Bergas, Kab Semarang). Imam melakukan budidaya jamur sejak 2016 tetapi masih menggunakan peralatan konvensional dari bahan pipa dan drum.

“Namun, cara ini mengalami kendala yaitu waktu penentuan penyiraman yang kurang tepat. Alat pengukur suhu dan kelembapan yang digunakan pun masih sangat konvensional dan bahkan sering mengalami kerusakan” ujar Daffa Fajar kepada pers, Sabtu (10/9/2022).

Suhu dan kelembapan, tambah Daffa, dalam budidaya jamur sangat diperlukan untuk menghasilkan produk yang berkualitas. Pada fase pembentukan tubuh buah memerlukan suhu antara 27°-29° C dengan kelembapan antara 70% – 90%. Kedua hal tersebut cukup menguras tenaga pembudidaya jamur tiram karena harus bolak-balik menyiram jamur demi memperoleh suhu dan kelembapan yang sesuai dengan kebutuhan jamur tiram. Kadar air yang tepat akan menentukan keberhasilan pembudidaya jamur.

Kadar air yang terlalu tinggi pada media akan menyebabkan miselia (bentuk awal jamur) menjadi sulit bertranspirasi (menghilangkan kadar air) ,sedangkan kadar air yang terlalu rendah menyebabkan miselia tidak mampu tumbuh.

“Dari permasalahan tersebut muncul inovasi dari Tim PKM- Penerapan IPTEK Unit Kegiatan Mahasiswa Pengembangan Pengetahuan Politeknik Negeri Semarang berupa teknologi Sistem Budidaya Jamur Berbasis IoT. Diciptakannya alat ini diharapkan mampu membantu petani jamur di Dusun Kepoh Kab.Semarang untuk meningkatkan produktifitasnya.

“Alat tersebut telah digunakan untuk membantu budidaya jamur milik mitra iImam Puguh Iswanto dan mendapat feedback yang cukup bagus . Saat ini alat tersebut masih terus dievaluasi dan dilakukan perencanaan untuk terus dikembangkan dan memiliki keberlangsunan programnya” ujar Daffa. (Sgi)

Sumber : KRJOGJA.com

Gulir ke Atas