Tim PKM-P Polines Berhasil Kembangkan Beton Tanpa Semen Memanfaatkan Limbah Batubara PLTU

Tumpukan material diduga limbah B3 (bahan berbahaya dan beracun) ditemukan di Dusun Kemloko, Desa Jotangan, Kecamatan Mojosari, Kabupaten Mojokerto. Tumpukan material diduga limbah dari batubara dengan jenis bottom ash dan fly ash itu ditemukan pertama oleh Gangsar Aji Santoso, Jumat (31/5/2019). Gangsar menambahkan, efek yang terjadi jika terkena bottom ash akan mengalami gatal di kulit, jika hujan resapan air akan mencemari aliran air di sekitar dan tidak bisa dikonsumsi (jatimnow.com, 2019).

Peduli akan masalah lingkungan tersebut, Tim PKM Bidang Penelitian Politeknik Negeri Semarang yang diketuai oleh Havilah Probahapsara, dengan anggotanya, Gana Sasena Aji P S dan Aqil Alifian, mahasiswa Prodi S.Tr-Teknik Perawatan dan Perbaikan Gedung, Jurusan Teknik Sipil dengan Drs. Sutarno, MM. selaku dosen pendamping berhasil mengembangkan beton tanpa semen dengan metode polimerisasi dari bahan dasar limbah batubara berupa abu terbang (fly ash) PLTU Tanjung Jati yang direaksikan dengan larutan alkali dan bottom ash sebagai pengganti pasir.

Dari hasil penelitian ini diperoleh komposisi campuran beton geopolimer yang mampu mendekati mutu minimal beton konvensional yakni mutu K100 sehingga dapat digunakan sebagai bahan bangunan non-struktural, selain itu dari hasil uji kandungan limbah B3 diperoleh bahwa produk beton yang dihasilkan memiliki kandungan logam berat Cd, Cr, Pb dan Zn dibawah baku mutu yang ditetapkan melalui Peraturan Pemerintah Republik Indonesia  No. 101 tahun 2014. Sehingga dari penelitian ini diharapkan mampu mengatasi limbah batubara yang dihasilkan oleh PLTU sebagai material alternatif penyusun beton guna mewujudkan pembangunan berkelanjutan (sustainable development) dan tentunya dihasilkan produk beton ramah lingkungan yang bermutu, murah dan aman untuk digunakan sebagai material konstruksi bangunan.

Gulir ke Atas