Dosen Polines Bantu Alat Pemantau Parameter Tanaman Hidroponik IoT

Tim pengabdian Program Kemitraan Masyarakat (PKM) Politeknik Negeri Semarang (Polines) mengadakan kegiatan di Kartika Farm Semarang dan SMKN 1 Bawen, belum lama ini. Dalam Program PKM yang beranggotakan Arif Nursyahid, Thomas Agung Setyawan, Eni Dwi Wardihani, dan Abu Hasan memunculkan suatu terobosan baru dalam dunia hidroponik dengan menggunakan teknologi IoT.

Kedua mitra memiliki greenhouse hidroponik yang memiliki permasalahan yang sama. Permasalahan yang pertama yaitu pengelola harus sering mengecek kondisi parameter larutan nutrisi jika tidak ingin terjadi penurunan produksi atau gagal panen. Permasalahan berikutnya yaitu pengelolaan manajemen farm masih offline sehingga menyulitkan pengelola memperoleh data-data yang dibutuhkan saat tidak berada di farm.

Untuk menghadapi permasalahan-permasalahan tersebut PKM ini bertujuan untuk membuatkan sistem pemantauan parameter tanaman hidroponik beserta notifikasi batas ambang parameter menggunakan teknologi Internet of Things (IoT) dan sistem administrasi data farm online yang bisa diakses secara mobile.

Untuk metode penanamannya kedua mitra mengimplementasikan hidroponik menggunakan model NFT (Nutrient Film Technique) dimana akar tanaman terendam pada cairan yang mengandung nutrisi dan air yang bersirkulasi selama 24 jam terus menerus.

Pada masing-masing mitra dipasang sensor untuk memantau parameter budidaya tanaman hidroponik diantaranya intensitas cahaya matahari, sensor derajat keasaman (pH), suhu dan kelembapan greenhouse, suhu larutan nutrisi, dan ketinggian larutan nutrisi. Semua data sensor ini akan dikirim secara real time ke server. Pengelola farm dapat melihat data-data parameter tersebut melalui web beserta notifikasi setiap parameter apabila melampaui batas ambang yang ditetapkan.

Dengan terobosan baru ini diharapkan mampu menghindari penurunan produksi dan gagal panen serta dapat mempermudah mitra mengelola data administrasi dimanapun dan kapanpun juga.

Gulir ke Atas