Teliti Arah Keberpihakan Penulis, Dosen Polines Raih Doktor di Unnes

Di  era globalisasi seperti sekarang ini, segala macam informasi sangat mudah didapat dan jumlahnya berlimpah. Lewat media nyata dan maya, jutaan bahkan milyaran teks informasi (tulisan, audio, video) dengan mudah dapat diakses tiap hari lewat media mainstream maupun media sosial.

Karena sangat banyaknya informasi tersedia, diperlukan kecermatan, ketelitian dan akurasi dari masyarakat untuk memilih dan memilah jutaan informasi yang “bersliweran” di dunia ini. Kalau salah pilih atau tidak cermat, bisa saja informasi yang dipilih ternyata berisi informasi yang tidak benar, salah, atau hoax.

“Salah satu cara memahami teks (tulis atau lisan) secara kritis di antaranya lewat Critical Discourse Analysis (CDA) atau Analisis Wacana Kritis yang diprakarsai sejumlah tokoh seperti Fairclough, Wodak, Van Dijk. Juga lewat Appraisal System yang dikembangkan oleh White-Rose. Lewat analisis ini maka bisa diketahui apa “ideologi” atau ke mana arah keberpihakan penulis atau penerbit teks (tulis dan lisan). Dalam kasus tulisan yang berisi isu konflik antara dua atau lebih kepentingan, maka bisa diketahui kecenderungan arah keberpihakan penulis atau penerbit yang bisa dilacak lewat komponen kata, frasa, anak kalimat, serta argumentasi dalam teks tersebut” ujar dosen bahasa Inggris Politeknik Negeri Semarang (Polines), Drs Sugeng Irianto MPd pada ujian promosi doktor Ilmu Pendidikan Bahasa Pascasarjana Universitas Negeri Semarang Unnes) di kampus Pascasarjana Unnes Jl Kelud Utara III Jumat (31/8). Ujian terbuka ini dihadiri pula Ir Suppriyadi MT, (Direktur Polines), Saniman Widodo SE MM (Wakil Direktur bidang Umum dan Keuangan) dan para tamu undangan lainnya.

Dengan dukungan Prof Dr Sukarno MSi (promotor), Dr Djoko Sutopo MSi (ko-promotor), dan Prof Mursid Saleh MA PhD (anggota promotor),  Sugeng Irianto berhasil mempertahankan disertasi berjudul “the Adoption of Fairclough and White Rose’s Concept of Critical Discourse Analysis in Appraising Articles on Negara Islam Indonesia in the Jakarta Post Headlines and Editorial”.

Adapun tim penguji terdiri Prof Dr Fathur Rokhman MHum (Rektor Unnes/Ketua), Prof Dr Achmad Slamet MSi (Direktur Pascasarjana Unnes/Sekretaris), Prof Dr Suwandi MPd (penguji Eksternal), Prof Dr Dwi Rukmini MPd (penguji Internal),  Prof Dr Januarius Mujiyanto MHum (Kaprodi S3 Pendidikan Bhs Inggris/penguji). Ia dinyatakan lulus dengan predikat Sangat Memuaskan dengan IPK 3,97 dan tercatat sebagai doktor ke 398 yang dihasilkan Unnes serta Doktor ke 75 lulusan S3 Pendidikan Bahasa Pasacasarjana Unnes.

Lebih lanjut menurut Sugeng Irianto, bila masyarakat kritis dalam memilih dan memilah informasi (karena tahu unsur-unsur di balik teks) sangat membawa dampak positif bagi mereka. Begitu pula guru atau dosen khususnya yang mengajarkan Writing atau Reading tingkat lanjut, bisa menyediakan bahan materi perkulihanan dengan cermat. Begitu pula siswa atau mahasiswa yang paham akan CDA dan appraisal akan lebih cermat menerima dan memilih serta memilah informasi bagi dirinya karena mengetahui benar tidaknya informasi serta apa saja muatan yang diselipkan oleh si penerbit lewat teks/berita mereka (teks, audio, video dll).

Putra Bp Ashari (pensiunan Kasek SDN Panggang 4 Jepara) dan Ibu Ngateni serta suami dari RAY Sri Utami Pontjowati dan ayah dari Kartini Rahayu SS dan Slamet Bagaskoro S.Ked ini dalam proses penelitiannya selain meneliti sekitar 30 teks headline dan editorial Koran berbahasa Inggris the Jakarta Post juga melakukan tindakan pendukung. Di antaranya observasi dan wawancara di kantor Jakarta Post di Jakarta tempat teks yang dikaji dibuat. Juga pernah mengikuti serangkaian persidangan di Pengadilan Negeri Kabupaten Semarang di Ungaran terhadap beberapa orang yang saat itu diduga sebagai simpatisan atau pengurus yayasan yang diduga ada keterkaitannya dengan kelompok radikal NII yang telah dilarang di Indonesia. Dr Sugeng Irianto juga tercatat sebagai penerima Hibah Disertasi Doktor dari Kemenristekdikti dan pernah mengiktui Sandwich Like Program di Ohio State University (OSU) Amerika beberapa tahun lalu.

 

Gulir ke Atas