Mahasiswa Polines Manfaatkan Limbah Enceng Gondok menjadi Smartphone Case Berbudaya

Saat ini globalisasi mempengaruhi segala bidang kehidupan contohnya bidang teknologi, informasi, dan komunikasi serta bidang sosial budaya. Pada bidang teknologi sendiri terciptanya sebuah gadget bernama Smartphone menjadi salah satu bukti keberadaan globalisasi.

Untuk bidang sosial budaya sendiri, berkurangnya rasa cinta anak muda Indonesia pada budayanya sendiri juga menjadi salah satu bukti pengaruh kuat dari globalisasi.

Memanfaatkan kedua hal tersebut, 5 mahasiswa Politeknik Negeri Semarang yaitu Enrico Maulana Wantoro (D-3 Teknik Elektronika), Mochamad Rizal Amrullah (D-3 Teknik Mesin),  Yunita Kholida Zahra (D-4 Akuntansi Manajerial), Mumun Mulyawati (D-4 Akuntansi Manajerial), Noviawati (D-4 Akuntansi Manajerial) menggaggas sebuah ide untuk membuat produk bernama “SMARTPHONE CASE BERBUDAYA” melalui program Pekan Kreativitas Mahasiswa bidang Kewirausahaan (PKM-K) 2017/2018 yang didanai oleh Kementrian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi (Ristekdikti).

    
 
Diharapkan produk  ini nantinya dapat bersaing dengan produk serupa lain yang sudah beredar terlebih dahulu di pasar lokal maupun mancanegara. Serta masyarakat pada umumnya dan remaja pada khususnya dapat menyukai produk berbudaya tradisional Indonesia tanpa takut ketinggalan zaman.Tujuan pembuatan produk ini pertama, untuk membuka  peluang usaha yang terjamin keberlanjutannya, dengan cara menggunakan bahan baku yang memiliki tingkat pertumbuhan tinggi yaitu enceng gondok, sehingga terjamin tersedianya bahan baku. Serta, produksi smartphone yang semakin pesat membuat pasar case smartphone tidak akan pernah mati. Kedua, pembuatan produk ini diharapkan dapat memaksimalkan pemanfaatan enceng gondok serta menjadi solusi dari krisis kecintaan terhadap budaya Indonesia sendiri.

Gulir ke Atas