Bantu Penyandang Tuna Netra, Tegar Ciptakan Sabuk ‘Satma-Net’ untuk Mendeteksi Rintangan di Jalan

Tegar Priambudi mahasiswa jurusan Teknik Elektro Politeknik Negeri Semarang (Polines) menciptakan sabuk yang dikhususkan bagi tuna netra. Sabuk tersebut akan membantu dalam mengetahui rintangan. Alat yang memanfaatkan Arduino ini memiliki fungsi mengantikan tongkat yang biasa digunakan penyandang tuna netra.

Alat yang di berinama ‘Satma-Net’ memiliki dua kamera yang berada di kepala sabuk.

Arduino sendiri merupakan pengendali mikro single-board yang membantu pengguna elektronik dalam berbagai bidang. Arduino menggunakan prosessor Atmel-AVR dan softwarenya memiliki bahasa pemograman sendiri.

Mahasiswa Jurusan teknik Elektro semester lima Polines, Tegar Priambudi mengatakan Satma-Net dalam pengoperasiannya sangat mudah. “Satma-Net memiliki dua kamera yang fungsinya melihat apa yang ada di depan pengguna sabuk ini. Kamera dapat dinaikkan dan diturunkan sesuai kebutuhan. “Proses kerjanya saat di depan pengguna sabuk ada lubang atau rintangan akan mengeluarkan bunyi dan bergetar dengan sendirinya. Dua kamera saya pasangkan di kepala sabuk agar dapat melihat dua arah yakni arah depan dan arah bawah,” kata Tegar, Kamis (2/11/2017).

Tegar menambahkan jarak yang mampu dibaca oleh sabuk Satma-Net maksimal lima meter. “Kami setting untuk defaultnya dua meter. Kami buat ini sebagai penganti tongkat yang biasa digunakan oleh penyandang tuna netra yang hanya menjangkau satu setengah meter. Alat ini akan saya berikan gratis bagi para penyandang tuna netra yang membutuhkan,”tambahnya.

Ia mengungkapkan jika dirinya juga melayani pembuatan proyek elektronika dan microcontroller. “Saya bersama dengan teman saya yakni Siska Yuliana sebagai Sales marketing dan administrative untuk membantu saya mempromosikan produk-produk yang saya buat,” ungkapnya.

Satma-Net dipamerkan dalam acara Bazaar dan Expo Program Mahasiswa Wirausaha (PMW) dan Kompetisi Bisnis Mahasiswa Indonesia (KBMI) yang digelar di kantin tataniaga Polines. Dalam bazaar dan Expo yang bertemakan ‘Creative Preneur For Your Future’ dipamerkan 18 stand karya mahasiswa Polines.

Ketua program PMW dan KBMI Polines, Moh.Haris menuturkan tujuan diselenggarakan kegiatan bazaar dan Expo sebagai mengekspore karya dari para mahasiswa Polines. “Karya-karya mahasiswa yang tergabung dalam program PMW dan KBMI dapat dikenal oleh masyarakat luas,” tutur Haris.

 

Dikutip dari : http://jateng.tribunnews.com

Gulir ke Atas