Satu lagi dosen Politeknik Negeri Semarang yang telah berhasil meraih gelar Doktor, yaitu Ir. Suharto, M.Pd. yang telah berhasil menempuh ujian terbuka Promosi Doktor Pendidikan di Program
Pascasarjana Universitas Negeri Semarang (Unnes) Jumat (30/12/2016). Bertindak selaku promotor adalah Prof. Dr. Rasdi Ekosiswoyo, Prof. Dr. DYP Sugiharto, dan Prof. Dr. Totok Sumaryanto.
Suharto melalui disertasinya berjudul ”Pengembangan Model Manajemen Pendidikan Tinggi Vokasi Berbasis Kemitraan Industri Bidang Rekayasa” menyampaikan perlunya kemitraan intensif Perguruan Tinggi vokasi dengan dunia industri. Penelitian ini berbasis model Research and Development (R and D) ”Studi ini ditunjang dengan penelitian pada lima Perguruan Tinggi vokasi yakni Politeknik Negeri Semarang, Politeknik ATMI Surakarta, Politeknik Manufaktur Bandung, Politeknik Manufaktur Ceper, dan Akademi PIKA Semarang. Dari penelitian tersebut disimpulkan bahwa program kemitraan Perguruan Tinggi vokasi dengan dunia industri dapat meningkatkan kinerja manajemen pendidikan,” jelasnya. Ditambahkan, program kemitraan juga dapat berimbas meningkatkan intensitas hubungan industri, mutu, lingkungan teknologi strategis, dan penerapan total quality management education. Pada akhirnya, Perguruan Tinggi vokasi perlu mengevaluasi kurikulum berbasis KKNI, dan adaptif terhadap perkembangan teknologi terapan.
Disertasi tersebut telah dipertahankan di hadapan tim penguji yang terdiri atas Prof. Dr. Fathur Rokhman (Rektor Unnes), Prof. Dr. Achmad Slamet (Direktur Program Pascasarjana Unnes), dan Dr. Totok Prasetyo (Direktur Pembinaan Kelembagaan Kemristekdikti, sebagai penguji eksternal). Selain itu, juga Prof. Dr. Soesanto, Prof. Dr. Wahyu H., dan Dr. Titi Prihatin. ”Saran kepada pengelola Perguruan Tinggi vokasi agar menerapkan kemitraan sinergis dengan stake holder khususnya industri dalam pelaksanaan tridharma perguruan tinggi dan hilirisasi hasil riset. Ini akan menghasilkan output mendorong peningkatan mutu dan relevansi pendidikan dengan dunia kerja. Adapun outcome-nya waktu tunggu, pencapaian iptek dan inovasi karya kampus yang bermanfaat bagi masyarakat dan industri,” ujar Dosen Jurusan Teknik Mesin Polines ini.
Suami dari Isti Banat A.S., S.H., M.Kn. (karyawati PT Telekomunikasi Indonesia Tbk Semarang) dan ayah dari Dewi Aisya Afifa Hanif (mahasiswa Fakulatas Hukum UGM) tersebut menyayangkan, kerja sama antara Perguruan Tinggi vokasi dengan industri masih banyak yang sebatas berupa kunjungan industri, praktik kerja lapangan, validasi kurikulum, penyelenggaraan kuliah dengan dosen tamu dari industri, pembukaan kelas kerjasama dengan industri, dan perekrutan karyawan.