Peneliti Polines Semarang Fasilitasi UMKM Naik Kelas Jadi Eksportir

Masih banyak kendala yang dihadapi pelaku usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) dalam mengembangkan usahanya. Terkadang untuk bisa naik kelas dan memperluas pasar mereka mengalami kesulitan.

  • Pengrajin rotan tidak bisa kontinyu ekspo
ilustrasi membuat keranjang dari rotan (pixabay.com/cocoparisienne)

Seperti yang dihadapi pengrajin rotan dari Kecamatan Gunungpati, Kota Semarang, Achmad Sholeh. Pemilik usaha Sumber Rejeki Rotan ini mengaku masih mengalami banyak kendala untuk mengembangkan usahanya.Meskipun, produk kerajinan tangan buatannya itu sudah bisa menembus pasar mancanegara, tapi belum bisa kontinyu. Hal ini karena ia masih melakukan ekspor melalui pihak ketiga.“Saya sudah mengirim kerajinan tangan rotan ke Australia dan Inggris sejak tahun 2010. Pengiriman itu saya titipkan melalui pihak ketiga. Namun, barang yang saya ekspor itu hanya sekadar untuk memenuhi kontainer,” ujarnya saat ditemui di acara Forum Group Discussion Program Inovasi Kreatif untuk Mitra Vokasi di Hotel Noormans Hotel Semarang, Rabu (23/10/2024).Ketidakjelasan pengiriman dan permintaan buyer itu membuat Sholeh ingin menjadi eksportir mandiri. Akan tetapi, ia mengaku belum memiliki modal besar dan kesulitan memasarkan.

  • Tim peneliti Inovokasi dampingi UMKM
Ketua tim peneliti yang juga dosen dari Jurusan Administrasi Bisnis Polines, Bayu Setyo Nugroho SST MM memaparkan materi Forum Group Discussion Program Inovasi Kreatif untuk Mitra Vokasi di Hotel Noormans Hotel Semarang, Rabu (23/10/2024). (IDN Times/Anggun Puspitoningrum)

Kendala yang dialami Sholeh ini dijawab oleh para akademisi yang sedang melakukan penelitian dari Politeknik Negeri Semarang (Polines). Tim peneliti Program Inovatif Kreatif untuk Mitra Vokasi (Inovokasi) Kedaireka Kemendikbudristek memberikan pendampingan kepada pelaku UMKM untuk naik kelas dengan melakukan ekspor.Ketua tim peneliti yang juga dosen dari Jurusan Administrasi Bisnis Polines, Bayu Setyo Nugroho SST MM mengatakan, pihaknya mendampingi dua pelaku UMKM untuk menjadi eksportir. Mereka adalah pemilik usaha Jahe Instan Isna dan Sumber Rejeki Rotan.“Melalui bantuan hibah berbentuk riset ini kami mendampingi dan memfasilitasi UMKM mulai dari mempersiapkan teknologi tepat guna berbasis web, media e-commerce nasional sampai internasional, membuatkan aplikasi, hingga teknologi enterprise yang bisa diterapkan oleh UMKM,” katanya.

  • Tim peneliti buatkan dokumen ekspor
ilustrasi ekspor-impor (IDN Times/Aditya Pratama)

Selain itu, tim peneliti juga membantu untuk membuatkan dokumen ekspor seperti company profile, katalog produk, dokumen menangani buyer, dan lainnya.Bayu menuturkan, pihaknya ingin dua mitra tersebut bisa menjadi eksportir mandiri tanpa melalui bantuan pihak ketiga.Pada FGD tersebut, tim peneliti Polines juga mengundang kalangan pemerintah kabupaten/kota dan provinsi, asosiasi usaha hingga media massa.Mereka membahas berkaitan dengan Pengembangan Produk Ekspor sebagai Upaya Peningkatan Daya Saing Produk Siap Ekspor UMKM Jawa Tengah.

  • Pelaku usaha calon eksportir harus punya NIB
Sekretaris Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Jateng, Linda Widiastuti hadir dalam Forum Group Discussion Program Inovasi Kreatif untuk Mitra Vokasi di Hotel Noormans Hotel Semarang, Rabu (23/10/2024). (IDN Times/Anggun Puspitoningrum)

Sekretaris Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Jateng, Linda Widiastuti mengatakan, pelaku usaha yang ingin melakukan kegiatan ekspor wajib memiliki Nomor Induk Berusaha (NIB).”Syarat memperoleh perizinan berusaha di bidang ekspor di antaranya keterangan status wajib pajak berstatus valid,” terangnya.Adapun, dalam kaitannya dengan pelaku UMKM yang ingin menjadi eksportir, sejauh ini mereka masih mengalami sejumlah kendala.Linda menerangkan, kendala itu salah satunya tidak bisa kontinyu atau berkelanjutan. Mereka kerap tidak mampu memenuhi permintaan dan tidak memiliki modal.“Langkah kami adalah melakukan kolaborasi antar pelaku usaha yang sama. Strategi lainnya untuk mengangkat UMKM adalah kita mitrakan dengan perusahaan besar,” katanya.

Sumber: jateng.idntimes.com

Gulir ke Atas