Dirjen Pendidikan Vokasi Turut Serta Resmikan GKT Polines

Semarang, Direktur Jenderal (Dirjen) Pendidikan Vokasi, Kiki Yuliati ikut menghadiri peresmian Gedung Kuliah Terpadu (GKT) Politeknik Negeri Semarang (Polines) yang digelar pada hari Jumat (4/8/2023).

Dalam kegiatan yang dilaksanakan di Halaman GKT Polines tersebut, Kiki menuturkan bahwa pembangunan GKT Polines tersebut merupakan salah satu langkah yang diambil pemerintah dalam menunjukkan komitmennya.

“Pemerintah sangat berkomitmen dan menunjukkan komitmennya dengan menyiapkan sarana prasarana yang memang relevan, dan semutakhir mungkin untuk pendidikan vokasi,” ujarnya kepada awak media.

Menurutnya, perkembangan teknologi yang terjadi perlu diiringi dengan meningkatnya sarana dan prasarana yan salah satunya yaitu gedung untuk pendidikan mahasiswa. Dengan begitu, penyelenggaraan pendidikan vokasi bisa dilaksanakan dengan kualitas yang maksimal sesuai kebutuhan dunia usaha dan dunia industri.

Kiki menegaskan, perkembangan teknologi yang begitu cepat mengharuskan penyelenggara pendidikan harus selalu adaptif. Kemampuan menyesuaikan diri ini menurutnya, tidak harus ditanggung oleh satu pihak saja.

“Cara memenuhi kebutuhan teknologi katakanlah. Tidak harus kita beli sendiri, tidak harus kita punya sendiri, dengan berbagi sumber atau resource sharing, kenapa tidak? Maka dari itu, kita juga menguatkan dan meningkatkan kemitraan kita dengan dunia usaha dan dunia indusri,” ujarnya.

Menutup wawancara, Dirjen Vokasi tersebut menyampaikan harapannya dalam acara yang juga termasuk dalam rangkaian acara Dies Natalis ke-41 Politeknik Negeri Semarang ini.

“Harapan saya, Polines selama ini sudah baik dan sangat baik. Kemudian saya berharap, seperti halnya seluruh rakyat Indonesia berharap, Polines akan jauh lebih baik dan lebih hebat lagi,” pungkasnya.

Di sisi lain, Direktur Polines Totok Prasetyo menuturkan rasa terima kasihnya atas kedatangan tamu undangan yang sudah ikut meramaikan peresmian GKT Polines tersebut. Dirinya bercerita, proses pembangunan bangunan tersebut tidaklah menempuh waktu yang singkat.

“Perencanaan gedung ini diawali proposal di tahun 2020 sehingga itu hasil karya Pak Supriyadi, Direktur Polines periode 2017-2021. Jadi saya tinggal meneruskan eksekusinya saja,” ungkapnya.

Dirinya menambahkan dalam rangka menghormati apa yang sudah direncanakan dan didesain direktur sebelumnya, ia dan jajarannya kemudian melanjutkan apa yang perlu dilakukan. Selain itu untuk menghargai jasa Direktur Polines yang pertama, disampaikan bahwa bangunan yang sudah diresmikan tersebut akan dinamai dengan sebutan GKT Ir. Darmojo.

“Itu penghargaan kami, keluarga besar Politeknik Negeri Semarang terhadap jasa-jasa beliau,” tambahnya.

Gedung yang dibiayai dengan sukuk proyek Tahun 2022-2023 dari dana SBSN tersebut, menurutnya juga menjadi amanah bagi Politeknik Negeri Semarang untuk mengembangkan pendidikan vokasi menjadi lebih baik lagi.

“Saya mohon doa restunya, semoga kami semua di Politeknik Negeri Semarang ini dapat betul-betul menjalankan amanah yang diberikan Tuhan Yang Maha Esa untuk kita memajukan pendidikan vokasi Indonesia ini,” pungkasnya.

Sebagai informasi tambahan, Wakil Direktur Bidang Umum dan Keuangan, Karnowahadi menambahkan bahwa bangunan yang telah diresmikan tersebut dibangun di atas lahan seluas 2400 meter persegi dengan luas bangunan lantai dasar 1460 meter persegi.

“Dengan total luas bangunan, dari 8 lantai plus rooftop itu 9433 meter persegi,” jelasnya.

Proposal pembangunan GKT Polines tersebut sudah diajukan sejak tahun 2020 dan disetujui di tahun 2022. Pada bulan April 2022, proses pendirian gedung dilaksanakan dan diselesaikan di bulan Mei 2023. Gedung kuliah terpadu ini terdiri dari 53 ruang kelas teori dengan kapasitas 30 mahasiswa per kelasnya.

“Di dalamnya terdapat empat ruang kelas dengan peralatan smart classroom, yang diharapkan nanti bisa digunakan untuk hybrid classroom,” imbuhnya.

Selain itu, ada sembilan ruang dosen dan ruang transit dosen dikarenakan gedung kuliah terpadu tersebut digunakan untuk semua jurusan. Terdapat pula dua ruang multifungsi yang masing-masing mampu menampung 500 orang, dengan dua ruang musala.

Gedung delapan lantai tersebut juga menyediakan toilet di setiap levelnya untuk putra, putri, dan disabilitas. Tiga buah lift disediakan dengan kapasitas maksimum sekitar 15 orang dalam sekali prosesnya. Kemudian ada juga sarana lain seperti Wifi, alarm kebakaran, sprinkler, serta CCTV.

Gulir ke Atas