Jalin Kerja Sama, Polines Tanda Tangani MoU dengan PT Rohde and Schwarz

Semarang – Politeknik Negeri Semarang (Polines) menjalin kerja sama dengan PT Rohde and Schwarz, yang ditunjukkan dengan ditandatanganinya Memorandum of Understanding (MoU) di Ruang Sidang Direktur Polines, Rabu (28/09/2022).

Direktur Polines, prof. Dr. Totok Praasetyo menuturkan dalam kerja sama yang dijalin, dirinya menekankan bahwa kedua pihak memiliki level yang sama.

“Artinya kita sama-sama saling memberi apa yang kita punya. Dengan kesadaran penuh bahwa saya (harus) membantu,” ujarnya.

Menurut Prof. Totok jika salah satu pihak hanya meminta terus menerus, hal tersebut bukanlah kerja sama melainkan pembinaan.

Lebih lanjut dirinya menuturkan bahwa dalam MoU yang ditandatangani, kerja sama yang dijalin berkaitan dengan edukasi, penelitian, hingga aktivitas pengembangan lainnya. Hal-hal tersebut akan dibahas lebih mendetail dalam kesepakatan baru di kemudian hari.

Di samping itu, Prof. Totok mengatakan pembicaraan businees to business (B2B) kepada perusahaan menjadi salah satu topik yang penting. Hal tersebut mengingat Polines yang sekarang sudah berstatus BLU.

“Kalau B2B itu bicaranya pasti cuan to cuan, jadi tidak ada yang dirugikan, semuanya untung,” tegasnya.

Kendati demikian, ia juga mengatakan bahwa Polines sebagai pendidikan tinggi tidak melulu melihat keuntungan hanya berkaitan dengan materi. Menurutnya peningkatan pengetahuan baik bagi anak didik maupun dosen dan tenaga kependidikan juga merupakan suatu keuntungan.

“Jadi jangan dilihat bahwa keuntungan itu harus duit, tetapi penambahan aset baik fisik maupun non-fisiknya itu juga harus meningkat,” imbuhnya.

Sumber daya manusia di Polines yang hampir sejumlah 7 ribu orang baik mahasiswa, dosen, hingga tenaga kependidikan, menurut Prof Totok bisa dimanfaatkan untuk pengembangan di berbagai bidang. Oleh karena itu pihaknya mengajak untuk mengembangkan sumber daya ini bersama-sama.

“Apapun yang bisa kita berikan atau bisa kita kolaborasikan dengan PT Rohde and Schwarz, semuanya demi mencapai kerja sama yang sama-sama win-win,” tandasnya.

Di sisi lain, Managing Director PT Rohde and Schwarz Indonesia, Muhammad Arif mengaku terkesan dengan Politeknik Negeri Semarang,

“Saya sangat impressed (terkesan), di sini ada fasilitas untuk menunjang pendidikan. Istilahnya tidak sekadar untuk knowledge (pengetahuan), tapi juga skill (kemampuan) karena di sini adalah vokasi,” ujarnya.

Menyambut apa yang disampaikan Prof Totok, Arif mengaku sepakat bahwa kerja sama yang dijalin tidak bersifat sesaat, nemun juga mampu berkelanjutan.

Menurutnya, PT Rohde and Schwarz merupakan salah satu leading yang juga sudah bekerja sama dengan dengan universitas di seluruh dunia, salah satunya di Jerman. Lebih lanjut, Arif mengatakan pihaknya juga tengah mempersiapkan pengembangan jaringan 6G.

“Kita juga punya banyak sekali teknologi yang bisa kita sumbangsih ke pengembangan di negara ini sambil kita berjalan melihat ke depan,” katanya.

Lebih lanjut Arif mengatakan, tidak menutup kemungkinan jika ada kesempatan dalam pengembangan 6G di Indonesia, pihaknya akan menggandeng partner-partner yang dimiliki. Apalagi, MoU juga telah terjalin.

Terkait dengan pembicaraan business to business, dirinya berharap ke depan konsep saling menguntungkan ini benar-benar terealisasi. Di samping itu, Arif juga menuturkan bahwa pihaknya juga memiliki dana CSR yang bisa dimanfaatkan dalam pengembangan pendidikan..

“(Jika ada ide-ide) Mohon dikoordinasikan dengan kami. Misalnya ada peluang-peluang seperti itu, jangan sungkan-sungkan untuk dibicarakan, karena itu adalah ruh dari MoU yang kita tandatangani hari ini,” pungkasnya.

Dirktur Polines dan Managing Director PT Rohde and Schwarz Indonesia Beserta Jajaran Polines dan PT Rohde and Schwarz Indonesia.
Gulir ke Atas