Polines Terapkan Kewirausahaan Pada KUB Sekar Cantrik

SEMARANG-Politeknik Negeri Semarang (Polines) menerapakan kewirausahaan untuk meningkatkan omset penjualan produk batik, meningkatkan ketrampilan dalam membuat perencanaan merekrut pelanggan baru, dan menyusun laporan keuangan. Pada awalnya beberapa perwakilan dari Desa Gesing belajar membatik ke Kota Pekalongan.

Berbekal pelatihan tersebut dan semangat peserta, kemudian mereka melanjutkan berlatih secara mandiri. Pada tanggal 9-14 Maret tahun 2020 mengikuti sertifikasi batik yang diselenggarakan oleh Balatkop Kabupaten Temanggung. Setelah mengikuti pelatihan dan sertifikasi, mereka membentuk kelompok batik yang diberi nama “KUB Sekar Cantrik” yang beralamat di Desa Gesing, Kecamatan Kandangan, Kabupaten Temanggung dan diketuai oleh Ibu Rifai.

Mata pencaharian masyarakatnya desa tersebut yang utama adalah pengolah hasil pertanian kopi. Namun di Desa tersebut terdapat banyak kelompok pengrajin lain selain kopi, yaitu kelompok pengrajin makanan dari bahan dasar pisang dan ketela pohong, dan kelompok pengrajin batik. Hal tersebut terbentuk dikarenakan tidak semua masyarakat mengolah hasil pertanian kopi. Tujuan dibentuknya kelompok bagi masyarakat di desa tersebut adalah untuk meningkatkan pendapatan keluarga selain dari usaha pengelolaan kopi.

Karena proses produksi masih menggunakan desain peralatan produksi batik cap berupa meja cap, wajan cap (lender) dan kompor cap yang dimiliki dan berada pada kelompok batik lain yang berjarak sekitar 5 Km, maka proses dan hasil produksi tidak bisa maksimal, papar Ketua Tim Pengabdian Kepada Masyarakat Unggulan Program Studi Pemasaran “Penerapan Kewirausahaan Pada Kub Sekar Cantrik Desa Gesing Kecamatan Kandangan Temanggung” Drs. Sandi Supaya, M.M., didampingi anggota Azizah, S., M.Kom., Sri Wahyuni, SE., MM., Makmun Riyanto, SE., Drs. M. Nahar, M.Pd.

Kendala lainnya, pemasaran produk masih di lingkungan sekitar melalui pameran dan melalui kenalan, belum mampu menyusun laporan harga pokok produksi dan laporan penjualan yang sesuai standar akuntansi. Dari upaya pendampingan yang didanai oleh Polines, Tim bersama mitra telah berhasil mengatasi permasalahan tersebut. Jumlah produksi batik cap meningkat sebesar 10%, omzet penjualan kain batik rata-rata meningkat sebesar 10% per bulan, anggota KUB Sekar Cantrik mampu menyusun Harga Pokok Produksi dan laporan penjualan dengan menggunakan aplikasi Microsoft Excel. Dalam pendampingan tersebut Tim PkM selain memberikan bantuan bahan praktek, juga memberikan bantuan berupa meja cap, wajan cap (lender) dan kompor cap.

Gulir ke Atas