Program Studi Sarjana Terapan Teknik Mesin Produksi dan Perawatan (TMPP) Jurusan Teknik Mesin Politeknik Negeri Semarang (Polines) kembali membuat kegiatan paparan hasil magang industri mahasiswa. Acara yang bertajuk “Pemaparan Hasil Kuliah Magang Industri 2020” bertemakan “To solve and innovate the industrial chalenges” diselenggarakan di Ruang Serba Guna (RSG) Kampus Polines, Tembalang, Senin, (10/2) dihadiri Direktur, para wakil direktur, para kajur, prodi, mahasiswa Polines, dan mitra industri.
Ir Agus Slamet MT, selaku Kaprodi Sarjana Terapan TMPP Polines mengatakan selama 3 bulan mahasiswa menjalani kuliah magang terstruktur di industri. “Peserta magang industri sebanyak 45 mahasiswa semester VII,”, jelasnya. Yang tersebar di 9 kota di 6 propinsi Indonesia. Mereka juga dipantau dan ditangani tim dosen ke perusahaan perusahaan tempat magang”’, lanjutnya..
Magang Industrui wajib bagi mahasiswa Prodi Sarjana Sains Terapan Teknik Mesin Produksi dan Perawatan. Mereka wajib menganalisis masalah di industri dan memecahkan masalah tersebut dan akhirnya dijadikan topik skripsi mereka. Banyak hasil nyata berupa desain dan rancang bangun karya mahasiswa magang industri yang bisa diterapkan langsung di industri dan dipakai serta diapresiasi oleh pihak industri. Magang ini sangat ketat karena terstruktur, bisa memecahkan masalah dan membawa manfaat langsung bagi industri. Menurut Agus Slamet, 3 penilaian utama mahasiswa magang: 1. sikap/attitude, 2. aspek akademik, 3. aspek kreativitas. Para industri memberi penilaian rata rata di atas 4 (skala 1 sd 5) untuk tiga komponen tersebut.
Sedangkan Direktur Polines, Ir. Supriyadi, MT mengapresiasi dengan prodi Sarjana Terapan TMPP yang bisa menjalankan magang industri secara terstruktur serta bisa memecahkan masalah di perusahaan. Dirinya berharap prodi dan jurusan lain di Polines bisa meningkatkan magang inmdustri seperti di prodi Sarjana Terapan Teknik Mesin Produksi dan Perawatan Polines tersebut. “Desain dan rancang bangun karya mahasiswa magang industri bisa ditawarkan ke industri serta bisa sampai menjadi hak kekayaan intelektual atau HKI”, ungkapnya. Juga, lanjut Supriyadi, karya mahasiswa magang bisa dimantapkan sebagai topik skripsi mereka.
Sedangkan dari mitra industri, Daniel Jozua Runkat, Manager HRD PT Techpack Asia dalam sambutannya mengatakan, lulusan Polines bukan hanya pelaksana atau doer, tetapi sampai pada thinker atau pemikir. “Mahasiswa magang sangat membantu perusahaan, misalnya mahasiwa bisa mendesain atau membuat alat yang bisa mempercepat waktu produksi itu sudah sangat bagus dan penting,”ungkapnya. “Saya suka menerima karyawan baru dari para lulusan yang pernah magang karena sudah mengetahui perusahaan kami dan tahu permasalahan yang dialami perusahaan sehingga bisa cepat langsung terjun ke pekerjaan. Doer identik dengan level operator, mahasiswa Polines sampai tingkat thinker. Sejauh ini mahasiswa magang good, …sangat berguna bagi perusahaan, sebagai perubahan positif. “Eranya otomasi….bukan berati kurangi orang…tetapi otomasi yang bisa jalankan mesin lebih optimal dll,” jelasnya. Peserta magang dari Sarjana Terapan Teknik Mesin Produksi dan Perawatan memiliki attitude sangat baik.
Perusahaan tempat magang di antaranya Stanley, Mitsuba, Techpack Asia, FormulaTrix, Pertamina, PT YPTI, Kubota, Indonesia Power, PAMA, Otodda, AWI, dan lain-lain.