Tim PKM-KC Polines Ciptakan Inovasi Alat Cetak untuk Batik Tulis

Batik merupakan salah satu identitas bangsa ini yang harus dihargai, dilestarikan dan dimasyarakatkan seperti ucapan dari Sukardi Rinakit yang dilansir pada sebuah surat kabar elektronik nusakini.com 4 oktober 2017 yaitu “Ini nation branding, ini (batik) identitas kita, ini pemersatu kita, ini sebenarnya juga sumber ekonomi kita”. Dari apa yang telah disampaikan oleh Sukardi Rinakit peluang dari komoditas batik sangatlah besar, namun proses pembuatan batik yang membutuhkan waktu yang lama dan proses yang panjang menjadikan jumlah batik yang dapat diproduksi tidak banyak.

Dilansir pada sebuah surat kabar elektronik suaramerdeka.com Rabu, 19 September 2018 bahwa salah satu pengrajin batik Kampong Tematik Hasta Karya Siti Kholifah mengatakan butuh waktu dua hingga tiga bulan untuk memproduksi batik tulis. Menurutnya, salah satu faktor yang mengakibatkan proses produksi batik lama yaitu dari proses pemilihan bahan dan juga proses pola canting, yang memerlukan keuletan dan ketelitian. Jika pembuatan pola canting dapat dilakukan dengan cepat dapat menjadikan proses produksi batik menjadi lebih singkat dan jumlah hasil produksi akan meningkat. Berkeinginan membantu produktivitas kain batik tulis, Tim PKM bidang Karsa Cipta yang diketuai oleh Galuh Wicaksono, dengan anggotanya, Eva Fatmawati dan Kevin Kurniawan, mahasiswa Program studi D3-Teknik Elektronika, jurusan Teknik Elektro dengan Ilham Sayekti S.T, M,Kom sebagai pembimbing berhasil membuat inovasi alat yang dapat mencetak pola batik tulis dengan canting elektrik yang bernama SI CANTIK.

SI CANTIK (Mesin Cetak Pola Bantik Elektronik) merupakan sebuah prototipe alat yang dibuat untuk mencetak pola batik secara otomatis yang memiliki dimensi kerja 50 x 75 cm. SI CANTIK menggunakan Arduino Mega 2560 sebagai inti dari pemroses, motor stepper sebagai aktuator (penggerak), CNC shield sebagai media antar muka (interface) antara pemroses dan aktuator, dan canting elektrik sebagai penampung lilin serta media menggambarkan pola batik tulis ke kain pada proses percetakan pola batik tulis. Alat tersebut juga di lengkapi sensor suhu pada bagian pemanas yang berfungsi untuk mengontrol nilai suhu pada pemanas agar tetap stabil, sehingga lilin batik yang dikeluarkan dari canting kualitasnya tetap sama. Dari  hasil reset yang dilakukan, lilin akan meleleh sempurna (tidak terlalu kaku dan tidak terlalu cair) pada suhu 65-70℃ .

Alat ini dapat mengerjakan pola selama 24 jam/ satu kali pengerjaan dalam sehari, sehingga dapat mengurangi waktu pengerjaan proses pencantingan. Alat ini memiliki keunggulan dalam hal kecepatan dan kepresisian dalam pengerjaan pola batik. Dengan keunggulan tersebut dapat menjadikan produktivitas pengrajin batik meningkat. SI CANTIK mempunyai potensi besar untuk dikembangkan sebagai suatu produk masal di era sekarang ini yang sudah semakin maju.

Gulir ke Atas