Berawal dari permasalahan sampah di Desa Ngringo, Kecamatan Jaten, Kab. Karanganyar yang membuat lingkungan tidak sehat, bau serta kumuh, maka perlu penanganan yang konkret mengatasi hal tersebut oleh pihak terkait. Mengingat Desa Ngringo merupakan wilayah padat penduduk.
Sehingga perlu langkah tepat dalam penangangan sampah ini. Agar tidak menimbulkan dampak sosial dan kesehatan bagi masyarakat setempat.
Mengingat hal tersebut, Politeknik Negeri Semarang (Polines) dengan fasilitasi Kemenristekdikti merasa terpanggil untuk turut memecahkan permasalahan di masyarakat tersebut.
Hal itu ditandai dengan peresmian Taman Kridha Kusuma Asri Mandiri oleh Bupati Karanganyar, Juliyatmono di Perumnas Ngringo RW 17, Jalan Salak 3, Desa Ngringo, Kecamatan Jaten, Kabupaten Karanganyar, Kamis (24/1). Turut hadir dalam peresmian ini Direktur Politeknik Negeri Semarang, Ir. Supriyadi, MT, anggota Komisi 10 DPR RI, Hj. Laila Istiana DS., S.E., pejabat terkait serta masyarakat setempat.
“Saya mengajak seluruh warga Desa Ngringo untuk dapat mengelola tempat daur ulang sampah ini dengan baik. Termasuk taman di dekat daur ulang ini untuk mengedukasi anak–anak untuk tidak membuang sampah sembarangan,” ungkap Bupati Karanganyar, Juliyatmono. Ia juga menyampaikan agar tahun ini Desa Ngringo sudah tuntas dengan permasalahan lingkungan yang kumuh dan menjadi lingkungan yang bersih. “Agar ruang publik yang ada bisa segera difasilitasi,”harapnya.
Ir. Supriyadi, MT selaku Direktur Polines, mengucapkan terimakasih kepada warga Desa Ngringo karena telah bekerjasama untuk bersama – sama mengelola limbah dan sampah rumah tangga di lingkungan mereka. “Dalam hal ini, sebenarnya Polines memberikan pendampingan kepada warga Desa Ngringo,”jelasnya. Sehingga ia berharap selanjutnya masyarakat dapat menjalankan program Teknologi Tepat Guna Daur Ulang Sampah Mandiri ini. Program yang dilaksanakan di Desa Ngringo ini merupakan pengolahan sampah yang terintegrasi, sampah organik dan sampah plastik yang dimanfaatkan untuk pupuk tanaman obat, penggemukan ikan lele, bio gas untuk memasak. “Sedangkan limbah plastik untuk bahan bangunan,”jelasnya.
“Tugas dari perguruan tinggi adalah Tri Dharma, yaitu pendidikan, penelitian, dan pengabdian masyarakat. Dan ini lah wujud pengabdian Polines kepada masyarakat”. Polines berharap apa yang telah dilakukan ini ada keberlanjutan. “ Ada simbiosis mutualisme atau dapat saling menguntungkan kedua belah pihak dan bermanfaat bagi masyarakat,” pungkasnya.