Di penghujung tahun 2018 ini, Politeknik Negeri Semarang (Polines) kembali menambah koleksi prestasi. Dalam ajang Anugerah Kemahasiswaan II tahun 2018 bertajuk “Kemahasiswaan Era Revolusi Industri 4.0”, Polines berhasil dinobatkan sebagai Juara II Prestasi Belmawa Kategori Perguruan Tinggi Vokasi tahun 2018. Ajang bergengsi di bidang kemahasisswaan ini diselenggarakan oleh Direktorat Kemahasiswaan, Direktorat Jenderal Pembelajaran dan Kemahasiswaan (Belmawa), Kementerian, Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi (Kemenristekdikti) yang berlangsung berlangsung di Gedung D, Lantai 2, Kemenristekdikti, Senayan, Jakarta belum lama ini.
Penghargaan ini diterima langsung oleh Adhy Purnomo, (Wakil Direktur Bidang Kemahasiswaan Polines). Ia mengaku bersyukur atas capaian prestasi ini. “Prestasi ini memberi semangat bagi kami untuk terus berprestasi di bidang kemahasiswaan di masa yang akan datang,”ungkapnya. Berbagai koleksi prestasi telah diraih oleh bidang kemahasiswaan Polines pada tahun 2018 ini. Baik prestasi tingkat daerah, regional, nasional maupun internasional. “Hal ini membuktikan bahwa ditengah ketatnya jadwal perkuliahan di Polines, mahasiswa masih dapat berprestasi dibidang ekstra kurikuler,”jelasnya.
Direktur Jenderal Belmawa, Ismunandar saat membuka acara mengatakan pengembangan riset, inovasi, teknologi, dan pendidikan tinggi menjadi kunci untuk menghadapi berbagai tantangan revolusi industri 4.0. Berbagai upaya dari banyak pihak telah dilakukan guna menghasilkan mahasiswa terbaik, sebagai generasi muda yang akan memenangkan perubahan era disrupsi ini. “Kita hidup di abad paling inovatif dalam sejarah umat manusia. Waktu antara invensi dengan inovasi sudah amat dekat,” ungkapnya.
Menurutnya, perubahan cepat itu ditandai dengan banyak fenomena big data, clouds, internet of things, superkomputer, robot pintar, mobil tanpa awak, hingga manipulasi genetik (DNA), dan lain-lain. “Kita mempersiapkan tenaga kerja terampil (skilled workers) yang berpendidikan hingga ke jenjang pendidikan tinggi, berjiwa wira usaha, berwawasan global dan berdaya saing tinggi,” tambahnya. Masalahnya, menurut Ismunandar, Indonesia masih memiliki tantangan dengan banyaknya sarjana menganggur pasca lulus (sekitar 6,3% dari total 12,5 juta angkatan kerja sarjana di Indonesia, BPS 2018).
Penghargaan yang diserahkan dalam ajang ini anatar lain bidang Sistem Informasi Manajemen Pemeringkatan Mahsiswa (Simkatmawa), Rekognisi/Pengakuan, Perguruan Tinggi dengan Mahasiswa Berwirausaha, Pengabdian Mahasiswa kepada Masyarakat, Prestasi Mandiri (Non Belmawa), dan Prestasi Belmawa.