Polines Bantu Pengrajin Bambu di Salatiga Guna Meningkatkan Daya Saing

Selama ini banyak Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) yang menjalankan bisnisnya dengan bermodalkan peralatan yang sederhana. Padahal dengan tambahan teknologi, UMKM dapat berkembang dan mampu bersaing.

 Melihat kondisi tersebut, Politeknik Negeri Semarang (Polines) melalui program Pengabdian Masyarakat Program Kemitraan Masyarakat (PKM) tahun 2018 berkomitmen membantu para UMKM terkait penyediaan teknologi tepat guna di berbagai kota di Jateng. Salah satu yang memperoleh pendampingan penyediaan teknologi tepat guna adalah UMKM bidang pengrajin bambu di Kota Salatiga.

 “Meski di Salatiga banyak pelaku UMKM pengrajin bambu, namun belum banyak yang memanfaatkan teknologi ini, padahal bisa membantu meningkatkan pendapatan,” kata Riles, M.Wattimena. selaku Ketua Tim Pengabdian Masyarakat Program Kemitraan Masyarakat (PKM), di lokasi workshop UMKM, beberapa waktu lalu..

     Didampingi Aryo Satito dan Adilistiono (dosen Polines) dan anggota tim pengabdian masyarakat, Riles, M.W. menuturkan, timnya melatih dua UMKM pengrajin bambu di KARYANTO Art kelurahan Kutowinangun kecamatan Tingkir dan SANTO Art di Kelurahan Ngaglik, Kecamatan Sidomukti, Kota Salatiga.

      “Kedua UMKM ini memproduksi barang-barang kerajinan bambu, seperti : vas bunga, tempat pensil, celengan, asbak, gelang, dll. Pemasaran produk mereka ke Solo, Semarang, Yogyakarta, dan Jakarta,” terangnya.

      Menurutnya, melalui pengabdian masyarakat PKM, pihaknya berhasil mengadakan pelatihan cara penggergajian dan pengampelasan bambu di kedua UMKM tersebut. Hasilnya mutu produk meningkat karena permukaan bambu lebih halus. “Harga jual rata-rata naik sebesar 10 %,” tuturnya.

      Ditambahkan pulanya Polines siap membantu UMKM di kota lain. “UMKM pengrajin bambu di Salatiga ini hanya sebagai contoh saja yang sudah kami lakukan dalam kegiatan pengabdian masyarakat,” tambahnya.

Gulir ke Atas