Peminat masuk mahasiswa baru jalur undangan melalui sistem Seleksi Potensi Akademik (SPA) di Politeknik Negeri Semarang (Polines) terus meningkat dari tahun ke tahun. Tercatat hingga penutupan pendaftaran pada pekan lalu, jumlah pendaftar jalur SPA tahun 2018 ini mencapai 3.779 orang atau meningkat 13,6% dibandingkan dengan jumlah pendaftar tahun sebelumnya.
“Jumlah ini meningkat 13,6 persen dibanding tahun lalu. Adapun kuota mahasiswa yang diterima lewat jalur SPA sebanyak 439 orang dari total daya tampung 1.546 mahasiswa baru,” tutur Direktur Polines Ir Supriyadi MT didampingi Dadi, ST, MEng selaku Ketua Seleksi Penerimaan Mahasiswa Baru (SPMB) saat meninjau pelaksanaan ujian masuk jalur SPA di kampus Tembalang, Minggu (4/3). Saat ini, ujar Supriyadi, Polines telah terakreditasi institusi A dari BAN-PT. Memiliki 5 jurusan dengan 24 program studi yang tersebar pada jenjang diploma tiga, sarjana terapan dan magister terapan.
Menurut Supriyadi, jalur SPA sudah ditutup. Namun calon mahasiswa masih berkesempatan masuk melalui jalur lain. Polines menerima mahasiswa baru tahun akademik 2018/2019 melalui tiga jalur yakni jalur undangan yaitu SPA dan Penelurusan Minat dan Kemampuan Politeknik Negeri (PMDKPN). Jalur PMDKPN yang diikuti 43 politeknik negeri se-Indonesia masih membuka pendaftaran on-line hingga 14 April mendatang. Jalur lain yang saat ini telah dibuka yakni kelas kerjasama PT PLN (Persero). Selain itu Polines membuka jalur ujian tulis yakni Ujian Masuk Politeknik Negeri (UMPN), Ujian Mandiri, Jalur lanjut jenjang sarjana terapan dan pendaftaran pascasarjana magister terapan. Semua informasi bisa dilihat di laman www.polines.ac.id.
Lebih lanjut menurut Direktur Polines, alasan peminat lulusan SMA/SMK/MA sederajat menempuh studi di Polines di antaranya Polines adalah PTN vokasi yang mencetak lulusan terampil, ahli serta siap kerja pada bidang industri bisnis dan teknologi. Juga masa kuliah di Polines relatif lebih pendek yaitu tiga tahun untuk program Diploma serta empat tahun untuk program Sarjana Terapan. Serta pertimbangan mudahnya mencari pekerjaan karena kurikulum di Polines dirancang mengintegrasikan antara pengetahuan, skill dan pengalaman lapangan sehingga materi praktek relatif seimbang dengan teori.