Mahasiswa Politeknik Negeri Semarang (Polines) kembali mengukir prestasi. Kali ini mahasiswa jurusan Teknik Sipil Polines yang tergabung dalam Tim Busur Sipondra dengan karya “Nattaya Irgiya” berhasil meraih juara II Kategori Jembatan Busur dalam ajang Kompetisi Jembatan Indonesia Ke-13 (KJI-XIII) yang diselenggarakan di kampus Politeknik Negeri Malang, akhir pekan lalu.
Dalam kompetisi yang tahun ini mengambil tema “Jembatan Kokoh, Ringan, Berestetika, dan Berwawasan Nusantara”, Polines merupakan satu-satunya wakil perguruan tinggi asal Jawa Tengah yang lolos putaran final dalam kegiatan yang diselenggarakan oleh Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi dengan Politeknik Negeri Malang sebagai pelaksana kegiatan.Dalam KJI ini dikompetisikan 3 kategori jembatan. Yakni, Jembatan Baja (7 finalis), Jembatan Canai Dingin (7 finalis) dan Jembatan Busur (8 finalis).
Tim Polines beserta rombongan sesampainya di Semarang disambut langsung oleh Direktur di kampus Polines, Tembalang, Senin (13/11). Direktur Polines, Ir. Supriyadi, MT mengatakan kemenangan ini menambah daftar juara yang diraih mahasiswa Polines di penghujung tahun 2017 ini. “Terus berprestasi dan pertahankan prestasi ini,”ujarnya. Mempertahankan prestasi, lanjutnya, dengan melakukan kaderisasi yang baik bagi anggota tim. Ilmu dan pengalaman dari tim sebelumnya dapat disampaikan kepada tim selanjutnya.
Wakil Direktur Bidang Kemahasiswaan Polines, Rustono, SE, MM , mengatakan dalam Kontes Jembatan Indonesia XIII 2017 ini, ada 2 tim Polines yang lolos sebagai finalis. Yakni Tim Kamandika dengan karya jembatan Candhabirawa Bridge masuk final Kategori Jembatan Canai Dingin dan Tim Busur Sipondra dengan karya Nattaya Irgiya finalis Kategori Jembatan Busur. “Kami bersyukur satu tim lolos sebagai juara,’ ungkapnya bangga.
Tim Busur Sipondra, terdiri dari Ahmad Rif’an (Ketua) dengan anggota Dwika Ramadhan dan Muhammad Irfanda. Dengan dosen pembimbing, Triwardaya, ST, MT. Ketua Tim, Rachmaditya mengaku bersyukur atas prestasi yang telah diraih timnya. “Kami bersyukur bisa membawa pulang gelar juara,”ungkapnya. Adapun juara kategori jembatan busur yakni, Universitas Brawijaya (Juara 1), Polines (Juara 2) dan Universitas Indonesia (Juara 3).
Dalam lomba ini tim harus membuat model jembatan bentang panjang (Jembatan Busur) pejalan kaki. Jembatan Busur yang dikompetisikan adalah purwarupa jembatan busur sebenarnya dengan bentang 132 m, dan memiliki lebar lantai jembatan 7 m. Model jembatan merupakan representasi yang dibuat lebih kecil dari ukuran jembatan yang sebenarnya dengan skala 1:100 yang terbuat dari rotan dan tripleks atau kombinasi dari material. Dalam kompetisi ini fator yang dinilai juri adalah Kriteria penilaian didasarkan atas unsur kekokohan/kinerja struktural, terindah, dan kesesuaian antara implementasi dengan rancangan awal.