Polines Latih Manajemen Pemasaran Bagi Industri Mikro di Jambearum, Kendal

Tim Pengabdian Masyarakat Politeknik Negeri Semarang (Polines) lakukan pendampingan kepada 14 industri mikro. pengolahan makanan ringan yang tergabung dalam Kelompok Usaha Bersama (KUB) Desa Jambearum, Kendal. Pendampingan berupa pelatihan manajemen pemasaran dan bantuan alat-alat produksi. Kegiatan pelatihan bertempat di industri mikro  Azh-Zahrah di, Jambearum, Patebon, Kendal baru-baru ini. 

Tim Polines terdiri dari Siti Arbainah, SE. MM dan Sugiarti, SE. M.Si. dari Jurusan Akuntansi, serta Hadiahti Utami, SE. MM dari Jur Administrasi Bisnis.  Menurut, Siti Arbainah, SE. MM selaku ketua tim, kegiatan Pengabdian Masyarakat Kompetetif ini dilaksanakan dengan dana DIPA Polines tahun 2017.  “Kegiatan semacam ini dirintis sejak tahun 2015 dan dilakukan berkesinambungan untuk pemberdayaan  industri mikro pengolahan makanan ringan  di Jambearum, Kendal sebagai mitra binaan P3M Polines,”jelasnya.

Pendampingan terdiri dari pelatihan manajemen, penyerahan alat produksi dan monitoring berkala. Pelatihan manajemen pemasaran saat ini meliputi “Cara Memasarkan Usaha Makanan Ringan” Oleh Siti Arbainah, SE.MM,  dan “Meningkatkan Daya Saing UMKM Melalui Kepuasan Konsumen oleh Hadiahti Utami, SE. MM.  Kegiatan dihadiri pula pemilik/pengelola industri mikro pengolahan makanan ringan antara lain  Nanda,  Alamia, NH, Azh-Zahrah, Lezzat, AM, FAIQ Donat, Salsabila, Diah dan lain-lain yang memproduksi makanan ringan seperti ceriping pisang, tumpi, peyek, keripik tempe, snack dan kue kering, kerupuk, donat, egg roll dan lain-lain.

“Antusias mereka mengikuti kegiatan pendampingan ini sangat tinggi karena sebagian mereka telah merasakan manfaatnya,”ungkap Siti. Seperti halnya Azh-Zahrah dan AM yang tahun lalu telah menerima bantuan alat pengaduk dan penghalus emping ketan yang dapat meningkatkan kecepatan proses produksi, dari 20 menit, menjadi 5 menit sekali proses giling.

Diakhir kegiatan ini dilakukan pengisian kuesioner untuk perumusan kebutuhan dan permasalahan, untuk dicarikan solusi.  Selanjutnya diserahkan bantuan alat-alat produksi sebagai stimulan peningkatan kapasitas produksi pada industri mikro tersebut. Alat tersebut berupa timbangan kodok untuk NH,wajan dan kelengkapannya untuk Nanda, plastik kontenir besar untuk Alamia serta alat penjemuran produk dengan bahan aluminium menggantikan yang semula dari bambo yang sudah lapuk untuk Azh-Zahrah.

Gulir ke Atas