Banyak Hoax di Internet, Polines Ajak Mahasiswa Kembali ke Perpustakaan

Guna menumbuhkan kecintaan membaca buku pada mahasiswa, Politeknik Negeri Semarang menggelar seminar

Pemberdayaan dan Pemanfaatan Perpustakaan dengan Melakukan Literasi’, Rabu (20/9/2017)

Seminar tersebut berupaya untuk meningkatkan literasi di perpustakaan Polines.

Seminar yang diselenggarakan di Ruang Serba Guna Politeknik Negeri Semarang juga berguna untuk mengajak mahasiswa agar lebih gemar membaca.

Ketua panitia, Suwarno mengatakan kegiatan itu sangat penting untuk lebih mencintai perpustakaan.

“Menumbuhkan minat membaca buku sangat perlu bagi mahasiswa. Kami juga mengajak mahasiswa agar lebih memilih perpustakaan sebagai sumber dan bahan mengerjakan tugas perkuliahan,” ujar Suwarno.

Ia menambahkan membaca akan membuat lebih pandai, karena buku lebih valid dibandingkan bacaan dari internet.

“Membaca buku itu lebih baik dibandingkan membaca artikel di internet karena kebanyakan hoax tersebar dari internet. Tapi tidak semua namun sebagai mahasiswa harus pandai memilah mana baik dan mana yang buruk,” tambahnya.

Workshop dan pelatihan diisi oleh tiga pembicara yakni Wiji Suwarno merupakan Kepala UPT Perpustakaan STAIN Salatiga, Riah Wiraningsih merupakan Pustakawan dari Universitas Sebelas Maret Surakarta.

Pembicara terakhir yaitu Supriyanto G.S. akrab disapa Prie G.S. budayawan dan penulis di Jawa Tengah.

Prie G.S. menuturkan jika perpustakaan harus terdapat pembeda dibandingkan dari artikel di internet.

” Perpustakaan harus lengkap dengan literasi-literasi yang komplit dari berbagai sumber. Jadi mahasiswa mencari literasi yang valid perginya ke perpustakaan,” tutur budayawan asal Kota Semarang.

Acara workshop dan pelatihan diikuti sekitar 100 peserta yang terbagi 30 orang staf pengajar, 20 orang tenaga kependidikan dan 50 dari kalangan mahasiswa.

Mahasiswa Teknik Mesin Produksi dan Perawatan, Arie mengatakan mahasiswa seharusnya lebih mencari literasi dan rujukan di perpustakaan.

” Sebagai mahasiswa seperti saya seharusnya hati-hati dalam mencari literasi di internet karena banyak hoax. Tapi tidak semuanya harus selektif,” pungkas Arie. (*)

Sumber : http://jateng.tribunnews.com

 

 

 

Gulir ke Atas